Latest Post :

Lembaga Sosial 2

Jumat, 05 Desember 2014 | 0 komentar

LEMBAGA SOSIAL

LEMBAGA AGAMA
Agama merupakan suatu lembaga atau institusi penting yang mengatur kehidupan rohani manusia. Menurut Emile Durkheim, agama adalah suatu sistem yang terpadu yang terdiri atas kepercayaan dan praktik yang berhubungan dengan hal yang suci. Kita sebagai umat beragama semaksimal mungkin berusaha untuk terus meningkatkan keimanan kita melalui rutinitas beribadah, mencapai rohani yang sempurna kesuciannya.
Agama memiliki peran penting dalam kehidupan umat manusia. Ia memberikan landasan normatif dan kerangka nilai bagi kelangsungan hidup umatnya. Ia memberikan arah dan orientasi duniawi di samping orientasi ukhrowi (eskatologis). Dalam konteks ini, secara sosiologis agama merupakan sistem makna sekaligus sistem nilai bagi pemeluknya. Tetapi di era modern ini peran agama tergeser oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Agama tidak lagi memiliki peran dominan dalam domain sosial kemasyarakatan. Justru Ia ditempatkan ke dalam wilayah privat, sementara wilayah publik diserahkan kepada manusia itu sendiri. Hal ini terja.di -menurut beberapa pengamat- karena proses sekularisasi. Di Indonesia gejala ini mulai tampak, terutama di kalangan kelas menengah. Persoalan ini secara deskriptif dikupas dalam penelitian ini.
Dengan pendekatan kualitatif, penelitian ini berusaha menelusuri perubahan persepsi masyarakat muslim kelas menengah di Jakarta -akibat sekulansasi- terhadap peran agama serta faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan tersebut. Kelas menengah dalam penelitian ini meliputi kalangan ilmuan (dosen/peneliti), jumalis, pengusaha, dan pakar sosial keagamaan.
Dan hasil penelitian terungkap bahwa telah terjadi perubahan persepsi masyarakat muslim kelas menengah terhadap peran agama. Mereka memandang peran agama terutama yang dimainkan tokoh agama semisal kyai dan ustadz- mengalami penurunan relatif menonjol. Hal ini terlihat dalam kemampuan mereka mempengaruhi masyarakat. Di samping itu, otoritas, penghargaan sosial, dan kredibilitas mereka juga dipertanyakan. Temuan lainnya yang menarik adalah bahwa mereka menganggap organisasi-organisasi keagamaan -baik formal maupun informal- semisal Depag, MUI, NU, dan Muhammadiyah tidak signifikan lagi karena dipandang cenderung membawa suara pemerintah. Justru sebaliknya, mereka menaruh mmat terhadap kelompok-kelompok pengajian semisal Paramadina karena memberikan ruang untuk memahami agama secara ilmiah.
Meskipun demikian, dalam praktek ekonomi penelitian ini menunjukkan bahwa masyarakat kelas menengah muslim belum melaksanakan norma-norma agama sepenuhnya. Karena mereka belum memahami prinsip-prinsip ekonomi Islam. Maka akibatnya masih terlihat perilaku menyimpang semisal KKN, ketidakjujuran, sikap manipulatif, dan lain-lain. Ini dipengaruhi oleh: Pertama kekurang-pahaman mereka terhadap ajaran Islam di samping faktor kepribadian yang diwarnai oleh pikiran, sikap, dan tindakan yang "westernized". Kedua, kadar pro fesionalitas tokoh agama yang relatif kurang mampu memenuhi kebutuhan keagamaan masyarakat kelas menengah.
Fungsi lembaga agama antara lain sebagai :
·         Sumber pedoman hidup bagi individu maupun kelompok.
·         Pengatur tata cara hubungan antar manusia, dan antara manusia dengan Tuhannya.
Contohnya adanya sebuah perkumpulan remaja mesjid yang menyelenggarakan pengajian bulana. Kegiatan itu berfungsi untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan para remaja Islam di daerahnya.
Fungsi Lembaga agama yang lainnya :
  • Sebagai pedoman hidup
  • Sumber kebenaran
  • Pengatur tata cara hubungan manusia dengan manusia dan manusia dengan Tuhan
  • Tuntutan prinsip benar dan salah
  • Pedoman pengungkapan perasaan kebersamaan di dalam agama diwajibkan berbuat baik terhadap sesama
  • Pedoman keyakinan manusia berbuat baik selalu disertai dengan keyakinan bahwa perbuatannya itu merupakan kewajiban dari Tuhan dan yakin bahwa perbuatannya itu akan mendapat pahala, walaupun perbuatannya sekecil apapun.
  • Pedoman keberadaan yang pada hakikatnya makhluk hidup di dunia adalah ciptaan Tuhan semata
  • Pengungkapan estetika manusia cenderung menyukai keindahan karena keindahan merupakan bagian dari jiwa manusia
  • Pedoman untuk rekreasi dan hiburan. Dalam mencari kepuasan batin melalui rekreasi dan hiburan, tidak melanggar kaidah-kaidah agama
Kesimpulan :
Agama merupakan suatu lembaga atau institusi penting yang mengatur kehidupan rohani manusia
Agama memiliki peran penting dalam kehidupan umat manusia. Ia memberikan landasan normatif dan kerangka nilai bagi kelangsungan hidup umatnya. Ia memberikan arah dan orientasi duniawi di samping orientasi ukhrowi (eskatologis).
Fungsi lembaga agama antara lain sebagai :
·         Sumber pedoman hidup bagi individu maupun kelompok.
·         Pengatur tata cara hubungan antar manusia, dan antara manusia dengan Tuhannya.

LEMBAGA EKONOMI
Lembaga ekonomi ialah pranata yang mempunyai kegiatan dalam bidang ekonomi demi terpenuhinya kebutuhan masyarakat pada umumnya.
Lembaga ekonomi lahir sebagai suatu usaha manusia menyesuaikan diri dengan alam sekitar atau dengan mengeksplotasi untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka. Pada awalnya manusia semata-sematahanya bergantung pada hewan liar, tumbuh-tumbuhan dan buah-buahan untuk dimakan.
Lembaga ekonomi merupakan bagian dari lembaga sosial yang berkaitan dengan pengaturan dalam bidang-bidang ekonomi dalam rangka mencapai kehidupan yang sejahtera. Lembaga social adalah himpunan norma dari segala tingkatan yang berkisar pada suatu kebutuhan pokok dalam kehidupan masyarakat. Lembaga ekonomi ialah pranata yang mempunyai kegiatan bidang ekonomi demi terpenuhinya kebutuhan masyarakat.
Cabang ekonomi adalah lembaga-lembaga yang berkisar pada lapangan produksi, distribusi, konsumsi (pemakaian) barang-barang dan jasa yang diperlukan bagi kelangsungan hidup bermasyarakat. Setiap masyarakat akan menyusun pola pemenuhan kebutuhan ekonominya yang disebut konsumsi atau pengeluaran pendapatannya berupa makanan, pakaian, perumahan yang harus tersedia agar mereka dapat bertahan hidup. Setiap pemenuhan kebutuhan tidak selamanya dapat dihasilkan oleh masyarakat itu sendiri, adakalanya memerlukan kelompok masyarakat lain. Oleh karena itu, timbullah proses tukar-menukar barang-barang kebutuhan yang prosesnya dimulai dari sistem barter, kemudian penggunaan uang sebagai alat tukar yang sah sesuai dengan harga yang disepakati bersama.

Menelaah ekonomi melalui sosiologi dapat dikaji dengan pendekatan struktural, yakni melihat relasi atau hubungan antara subjek dan objek atau komponen-komponen yang merupakan bagian dari suatu sistem pemenuhan kebutuhan. Struktur adalah pola dari berbagai sistem relasi. Ekonomi akan melibatkan berbagai sistem yang terdapat di dalamnya, termasuk hubungan antar manusia yang terlibat dalam proses ekonomi.

Dengan demikian, unsur manusia sebagai unsur sosial akan selalu terlibat dalam suatu proses produksi, distribusi, serta konsumsi barang dan jasa. Hal ini akan menjadi suatu permasalahan struktural dalam sosial-ekonomi karena perekonomian masyarakat akan melibatkan hubungan antarmanusia, baik sebagai konsumen maupun sebagai produsen, yang juga merupakan relasi sosial sehingga masalah sosial ekonomi mencakup antara lain sebagai berikut.
  1. Pola relasi antara manusia sebagai subjek dan sumber kemakmuran ekonomi, seperti alat produksi, fasilitas dari negara, perbankan, dan kenyataan sosial. Adapun masalah struktural dalam ekonomi akan berkisar pada bagi hasil, sewa-menyewa, keuntungan, pinjaman ke bank, dan lain-lain.
  2. Pola relasi antara manusia sebagai subjek dan hasil produksi, meliputi masalah distribusi hasil, masalah penghasilan yang didapat dengan prestasi yang dicapai.
  3. Pola relasi antar subjek sebagai komponen sosial ekonomi sehingga merupakan mata rantai dalam sistem produksi.
Dengan demikian, proses produksi, distribusi, ataupun konsumsi barang dan jasa akan selalu melibatkan subjek atau pihak lain sehingga lembaga ekonomi tidak dapat dilepaskan dari aspek-aspek pendukungnya, yaitu manusia yang terlibat di dalamnya.

a. Produksi

Produksi adalah proses yang diorganisasikan secara sosial yang di dalamnya barang dan jasa diciptakan atau dihasilkan. Pada tahap produksi, lingkungan alam digarap dan diubah oleh hasil kerja manusia yang melibatkan segi fisik dan berbagai perangkat teknologi serta unsur-unsur sosial yang terdapat di dalamnya. Proses produksi dapat pula dilakukan secara perorangan ataupun kelompok, bergantung pada tujuan dari hasil produksi atau barang yang dibutuhkan sehingga akan menyangkut berbagai kepentingan. Kepentingan tersebut dapat menyangkut individu ataupun kelompok. Barang atau hasil produksi yang merupakan hasil kerja akan menembus berbagai jaringan sosial di masyarakat sehingga memiliki nilai tersendiri.

b. Distribusi

Manusia selalu berhubungan dengan manusia lain guna memenuhi kebutuhan akan barang dan jasa. Kebutuhan tersebut baik untuk dikonsumsi ataupun ditukar maka terbentuklah konsep distribusi, yaitu proses alokasi barang dan jasa yang diproduksi oleh masyarakat. Barang atau jasa tersebut dapat digunakan sendiri atau ditukar untuk melengkapi kebutuhan akan barang dan jasa yang tidak diperoleh di lingkungannya.

c. Konsumsi

Konsumsi merupakan suatu pengeluaran dari pendapatan yang diperoleh seseorang, masyarakat, atau lembaga tertentu untuk dibelanjakan terhadap barang atau hal yang dibutuhkan. Pengeluaran tersebut dapat berupa belanja rumah tangga, belanja perusahaan, belanja pemerintah, dan lain-lain yang sifatnya untuk memenuhi kebutuhan.

Pemenuhan kebutuhan akan barang dan jasa dapat diperoleh dari masyarakat lain yang sengaja melakukan produksi. Lalu terjadi distribusi yang hasilnya diperoleh untuk memenuhi setiap orang, masyarakat, atau lembaga yang membutuhkannya.

Fungsi dari lembaga ekonomi adalah:
·         Memberi pedoman untuk mendapatkan bahan pangan
·         Memberikan pedoman untuk melakukan pertukaran barang/barter
·         Memberi pedoman tentang harga jual beli barang
·         Memberi pedoman untuk menggunakan tenaga kerja
·         Memberikan pedoman tentang cara pengupahan
·         Memberikan pedoman tentang cara pemutusan hubungan kerja
·         Memberi identitas bagi masyarakat

Ada beberapa sistem perekonomian, di antaranya adalah :
1. Sistem Ekonomi Komunis,
2. Sistem Ekonomi Kapitalis dan
3. Sistem Ekonomi Pancasila.

Kesimpulan :
Lembaga ekonomi ialah pranata yang mempunyai kegiatan dalam bidang ekonomi demi terpenuhinya kebutuhan masyarakat pada umumnya
Cabang ekonomi adalah lembaga-lembaga yang berkisar pada lapangan produksi, distribusi, konsumsi (pemakaian) barang-barang dan jasa yang diperlukan bagi kelangsungan hidup bermasyarakat.
Ada beberapa sistem perekonomian, di antaranya adalah :
1. Sistem Ekonomi Komunis,
2. Sistem Ekonomi Kapitalis dan
3. Sistem Ekonomi Pancasila



LEMBAGA POLITIK

Lembaga merupakan seperangkat norma, aturan perilaku yang dipakai menjadi kesepakatan bersama. Sedangkan politik adalah kegiatan dalam suatu system politik atau Negara yang menyangkut proses penentuan tujuan dari system tersebut dan bagaimana melaksanakan tujuannya. Negara adalah suatu organisasi dalam suatu wilayah yang mempunyai kekuasaan tertinggi yang sah dan ditaati oleh rakyatnya. Kekuasaan yaitu kemampuan sesorang atau suatu kelompok untuk mempengaruhi tingkah laku orang atau kelompok sesuai dengan keinginan dari pelaku.

PENDAPAT PARA AHLI
Lembaga politik adalah seperangkat norma dan status yang mengkhususkan diri pada pelaksanaan kekuasaan dan wewenang(Kornblum). Lembaga politik adalah pranata yang memegang monopoloi penggunaan paksaan fisik dalam suatu wilayah tertentu(Surbakti). Lembaga politik adalah suatu badan yang mengkhususkan diri pada pelaksanaan kekuasaan dan wewenang. Oleh karena itu, lembaga politik meliputi eksekutif, legislatif, yudikatif, keamanan dan pertahanan nasional, serta partai politik(Kamanto soenarto). Lembaga politik merupakan badan yang mengatur dan memelihara tata tertib dan untuk memilih pemimpin yang berwibawaan dan karismatik(J.W.Schorel).

PENGERTIAN KHUSUS
Lembaga politik merupakan suatu badan yang mengkhususkan diri pada pelaksanaan kekuasaan dan wewenang, berkaitan dengan kehidupan politik, menyangkut tujuan dari keseluruhan masyarakat agar tercapai suatu keteraturan dan tata tertib kehidupan dalam bermasyarakat. Jadi kesimpulannya lembaga politik merupakan seperangkat norma yang di jadikan kesepakatan bersama yang juga menyangkut dalam bidang politik dan juga mengkhususkan diri pada pelaksanaan kekuasaan dan wewenang. Tak lepas juga lembaga politik merupakan badan yang mengatur untuk memilih pemimpin yang berwibawa. lembaga politik akan berkaitan dengan kehidupan politik. Kehidupan politik menyangkut tujuan dari keseluruhan masyarakat agar tercapai suatu keteraturan dan tertib kehidupan. Adapun yang diatur dan ditertibkan dalam masyarakat adalah kepntingan-kepentingan dari para warga masyarakat itu sendiri. Sehingga tidak terjadi benturan antara kepentingan satu orang atau kelompok orang dengan kepentingan orang atau kelompok orang lain. Untuk dapat mengatur kepentingan ini diperlukan suatu kebijaksanaan tertentu.
Proses pembentukan lembaga politik
• Mengadakan kegiatan dan proyek yang dapat menjawab keinginan warga
masyarakat. Misalnya, pembangunan bendungan, irigasi, pabrik, dll
• Menekankan adanya persamaan nilai, norma atau sejarah melalui pengajaran di sekolah ataupun media massa
• Pembentukan tentara nasional dari suatu Negara merdeka dengan
partisipasi semua golongan yang ada dalam masyarakat
• Mengadakan upacara pada kesempatan tertentu.
Lembaga politik dalam suatu negara yang menganut pola pemisahan kekuasaan biasanya terdiri atas legislatif (parlemen, berwenang membuat undang-undang), eksekutif (pemerintah, melaksanakan undang-undang), dan yudikatif (peradilan, berfungsi mengawasi pelaksanaan undang-undang). Adapun peran serta fungsi dari lembaga politik adalah sebagai berikut :
1. Menjaga keamanan dan integritas masyarakat.
2. Melaksanakan kesejahteraan umum.
3. Memelihara ketertiban di dalam wilayahnya, berkaitan dengan kehidupan politik.
4. Sebagai saluran bagi anggota masyarakat untuk melakukan mobilitas sosial ke atas (social climbing).
5. Sebagai penentu kepemilikan salah satu kriteria dalam stratifikasi sosial, yakni kekuasaan
FUNGSI-FUNGSI LEMBAGA POLITIK
A.Membentuk norma-norma kenegaraan berupa undang-undang yang disusun oleh legeslatif.
B. Melaksanakan norma yang telah disepakati bersama.
C. Memberikan pelayanan kepada masyarakat baik dibidang pendidikan, kesehatan, kesejahterahan, keamanan dan lain sebagainya.
D. Mempertahankan kedaulatan suatu negara dari serangan bangsa lain.
E. Menumbuhkan kesiapan untuk menghadapi berbagai kemungkinan
bahaya.
F. Menjalankan diplomasi untuk berhubungan dengan bangsa lain, dan lain
sebagainya.
Tidak semua lembaga dalam masyarakat benar-benar berfungsi dengan baik. Lembaga politik misalnya,ia ada pada setiap masyarakat. Lembaga politik sesungguhnya hanya bentuk legitimasi bagi yang banyak uang bagi elit yang lain. Kalau sudah bosan menjadi elit ekonomi, akan meloncat sebagai elite politik. Lembaga politik juga sering di gunakan sebagai batu loncatan untuk mengamankan kepentingan masing-masing dengan tidak mempedulikan kepentingan yang lebih besar. Akhirnya demi ambisi individu kepentingan besar menjadi dikorbankan. Jadi, tidak semua yang berlaku pada lembaga politik bermanfaat bagi masyarakat.
KARAKTERISTIK LEMBAGA POLITIK
A. Ada komunitas manusia yang secara sosial hidup bersama atas dasar nilai-nilai yang di sepakati bersama.
B. Ada asosiasi atau pemerintahan yang aktif.
C. Asosiasi tersebut melaksanakan fungsi-fungsi untuk kepentingan umum.
Cri lembaga politik lainnya:
A. Terdapat suatu kelompok yang memiliki wilayah dan telah menempati wilayah tersebut dalam waktu yang lama.
B. Adanya perkumpulan politik yang dibentuk dengan system tertentu.
C. Sebagian dari penduduk dalam wilayah tersebut diberikan wewenang untuk melakukan tugas-tugas pemerintahan, baik dengan anjuran maupun dengan cara memaksa.
D. Hak dan kewajiban yang dimiliki suatu pemerintahan hanya berlaku dalam batas wilayah mereka saja
Ciri-ciri lembaga politik
adalah adanya suatu komunitas manusia yang hidup bersama atas dasar nilai-nilai yang disepakati bersama, adanya asosiasi politik yang disebut pemerintahan yang aktif pemerintah melaksanakan fungsi –fungsi untuk kepentingan bersama, pemerintah diberi kewenangan untuk memonopoli penggunaan atau ancaman paksaan fisik, serta pemerintah mempunyai kewenangan tersebut hanya pada wilayah tertentu.
KESIMPULAN :
Lembaga merupakan seperangkat norma, aturan perilaku yang dipakai menjadi kesepakatan bersama. Sedangkan politik adalah kegiatan dalam suatu system politik atau Negara yang menyangkut proses penentuan tujuan dari system tersebut dan bagaimana melaksanakan tujuannya.


LEMBAGA PENDIDIKAN

Pendidikan adalah usaha manusia untuk menumbuhkan dan mengembangkan potensi-potensi pembawaan baik jasmani maupun rohani sesuai dengan nilai-nilai yang ada di dalam masyarakat dan kebudayaan. [1] Usaha-usaha yang dilakukan untuk menanamkan nilai-nilai dan norma-norma tersebut serta mewariskannya kepada generasi berikutnya untuk dikembangkan dalam hidup dan kehidupan yang terjadi dalam suatu proses pendidikan. Sehingga, pendidikan memiliki fungsi dan peran yang sangat penting dalam kehidupan manusia.
            Pendidikan berfungsi untuk memberikan arah terhadap pertumbuhan dan perkembangan manusia dan lingkungannya. Pertumbuhan dan perkembangan dan perubahan tersebut harus terorganisasi dan diarahkan sedemikian rupa menuju kepada tujuan akhir pendidikan sebagaimana yang telah ditetapkan. Untuk itu srana pendidikan atau lembaga-lembaga pendidikan merupakan penyalur pendidikan itu sendiri.
            Adanya aktivitas dan lembaga-lebaga pendidikan merupakan jawaban atas problema dari perkembangan manusia itu sendiri. Pendidikan yang akan membentuk dan membina bentuk-bentuk dengan tingkah laku tertentu dalam keadaan tertentu, maka lembaga-lembaga pendidikan menghendaki perlakuan tertentu pula. Peranan lembaga-lembaga pendidikan itu berbeda-beda, tergantung pada lingkungan mana lembaga itu berdiri, keluarga, sekolah maupun masyarakat yang saling berhubungan satu sama lain.
A.    Fungsi Pendidikan dalam Kehidupan Manusia
Fungsi pendidikan dalam hidup dan kehidupan manusia diakui bahwa pendidikan sebagai satu kekuatan (Education as Power) yang menentukan prestasi dan produktivitas di bidang yang lain. Menurut Theodori Brameld bahwa: “edication as power means competent and strang enough to eneble us, the majority of people, to decide what kind of a world we want and how to achieve that kind world”.[2]  Yaitu pendidikan sebagai kekuatan berarti mempunyai kewenangan dan cukup kuat bagi kita, bagi rakyat untuk menentukan satu dunia yang macam apa yang kita inginkan dan bagaimana mencapai dunia semacam itu.
            Menurut Prof. Richey istilah pendidikan berkenaan dengan fungsi yang luas dari pemeliharaan dan perbaikan kehidupan suatu masyarakat terutama membawa warga masyarakat yang baru mengenai tanggung jawab bersama di dalam masyarakat. Jadi, pendidikan adalah suatu proses yang lebih luas daripada proses yang berlangsung di dalam sekolah saja. Pendidikan adalah suatu aktivitas sosial yang memungkinkan masyarakat tetap ada dan berkembang. Di dalam masyarakat yang kompleks fungsi pendidikan ini mengalami proses spesialisasi dan melembaga dengan pendidikan formal yang senantiasa tetap berhubungan dengan proses pendidikan informal di luar sekolah.
           fungsi pendidikan dalam kehidupan manusia untuk menjadikan manusia yang berkualitas. Dalam artian manusia yang mempunyai keterampilan, kecerdasan dan perilaku yang dapat memberikan pengaruh baik dalam masyarakat bahkan dapat mengubah keadaan masyarakat ke arah yang lebih baik. Baik itu pendidikan formal maupun informal.
B.     Peranan Lembaga Pendidikan
1.      Lembaga Pendidikan Keluarga
pendidikan keluarga memiliki peranan yang sangat penting antara lain:
a.       Pengalaman Pertama Masa Kanak-kanak
Lembaga pendidikan keluarga memberikan pengalaman pertama yang merupakan faktor penting dalam perkembangan pribadi anak, sebab dari sinilah keseimbangan jiwa di dalam perkembangan individu selanjutnya ditentukan.
b.      Menjamin Kehidupan Emosional Anak
Kehidupan emosional merupakan salah satu faktor yang terpenting dalam membentuk pribadi seseorang, karena adanya kelainan-kelainan dalam perkembangan pendidikan individu oleh kurang berkembangnya kehidupan emosional secara wajar.
c.       Menanamkan Dasar Pendidikan Moral
Dalam sebuah keluarga perilaku orang tua menjadi teladan oleh seorang anak dan anak suka meniru perbuatan orang tuanya. “Rasa cinta, rasa bersatu dan lain-lain perasaan dan keadaan jiwa yang pada umumnya sangat berfaedah untuk berlangsungnya pendidikan, teristimewa pendidikan budi pekerti, terdapatlah di dalam hidup keluarga dalam sifat yang kuat dan murni, sehingga tak dapat pusat-pusat pendidikan lainnya menyamainya”[7]
d.      Memberikan Dasar Pendidikan Sosial
Yaitu dengan menumbuhkan benih-benih kesadaran sosial lewat tolong-menolong dalam kehidupan keluarga, gotong royong, menjaga ketertiban, kedamaian dll
e.       Peletakan Dasar-dasar Keagamaan
Mengenalkan ilmu-ilmu agama, mengajari mengaji al-quran dan lain-lain. Hal ini sangat memupuk keagamaan anak.
2.      Lembaga Pendidikan Sekolah
Peranan sekolah yaitu:
a.       Anak didik belajar bergaul sesama anak didik, antara guru dengan anak didik, dan antara anak didik dengan orang yang bukan guru.
b.      Anak didik belajar menaati peraturan-peraturan sekolah.
c.       Mempersiapkan anak didik untuk menjadi anggota masyarakat yang berguna bagi agama, bangsa dan negara.
3.      Lembaga Pendidikan Masyarakat
Masyarakat merupakan lembaga ketiga setelah keluarga dan sekolah. Pendidikan dalam masyarakat dampaknya lebih luas. Corak dan ragam pendidikan yang dialami seseorang dalam masyarakat banyak sekali, meliputi segala bidang, baik pembentukan kebiasaan-kebiasaan, pembentukan pengertian-pengertian (pengetahuan) sikap dan minat, maupun pembentukan kesusialaan dan keagamaan.
Jadi dapat dikatakan bahwa pendidikan masyarakat merupakan aplikasi dari pendidikan keluarga dan sekolah. Dalam pendidikan masyarakat ini lebih kepada pendidikan penyesuaian terhadap masyarakat.
kesimpulan
            Pendidikan adalah proses hidup dan kehidupan yang berjalan bersama tidak terpisah satu sama lainnya. Pendidikan berfungsi memberikan arah terhadap pertumbuhan dan perkembangan manusia dan lingkungannya. Baik itu dalam hal kepribadian, kecerdasan maupun keterampilan dalam bertingkah laku terhadap orang lain. Dengan fungsi pendidikan ini manusia dapat memperbaiki hidupnya ke arah yang lebih baik dan menjadikan manusia menjadi manusia yang sebenarnya. Manusia yang memiliki nilai-nilai kepribadian yang luhur dalam masyarakat. Fungsi pendidikan didukung dengan aktivitas lembaga-lembaga pendidikan yang berperan untuk menyampaikan ataupun memberikan pendidikan atau bimbingan pada manusia.

LEMBAGA KELUARGA

Keluarga adalah unit social yang terkecil dalam masyarakat. Dan juga institusi pertama yang dimasuki seorang manusia ketika dilahirkan.
Lembaga keluarga adalah susunan orang yang disatukan/ diikat oleh perkawinan, darah atau adopsi anak. Keluarga juga hidup bersama dibawah satu atap (rumah).
Proses terbentuknya Keluarga.
Pada umumnya keluarga terbentuk melalui perkawinan yang sah menurut agama, adat atau pemerintah dengan proses seperti dibawah ini :
  1. diawali dengan adnya interaksi antara pria dan wanita
  2. Interaksi dilakukan berulang-ulang, lalu menjadi hubungan social yang lebih intim sehingga terjadi proses perkawinan.
  3. Setelah terjadi perkawinan, terbentuklah keturunan , kemudian terbentuklah keluarga inti
Yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana hubungan antara lembaga keluarga dengan lembga agama ?
Tujuan Perkawinan.
  1. Untuk mendapatkan keturunan
  2. Untuk meningkat derajat dan status social baik pria maupun wanita
  3. mendekatkan kembali hubungan kerabat yang sudah renggang
  4. Agar harta warisan tidak jatuh ke orang lain.
Fungsi keluarga
  1. Fungsi Reproduksi artinya dalam keluarga anak-anak merupakan wujud dari cinta kasih dan tanggung jawab suami istri meneruskan keturunannya.
  2. Fungsi sosialisasi artinya bahwa keluarga berperan dalam membentuk kepribadian anak agar sesuai dengan harapan orang tua dan masyarakatnya. Keluarga sebagai wahana sosialisasi primer harus mampu menerapakan nilai dan norma masyarakat melalui keteladanan  orang tua.
  3. Fungsi afeksi artinya didalam keluarga diperlukan kehangatan rasa kasih saying  dan perhatian antar anggota keluarga yang merupakan salah satu kebutuhan manusia sebagai makluk berpikir  dan bermoral (kebutuhan integratif) apabila anak kurang atau tidak mendapatkannya , kemungkinan ia sulit untuk dikendalikan nakal, bahkan dapat terjerumus dalam kejahatan.
  4. Fungsi ekonomi artinya bahwa keluarga terutama orang tua mempunyai kewajiban ekonomi seluaruh keluarganya . Ibu sebagai sekretaris suami didalam keluarga harus mampu mengolah keuangan sehingga kebutuahan dalam rumah tangganya dapat dicukupi.
  5. Fungsi pengawasan social artinya bahwa setiap anggota keluarga pada dasarnya saling melakukan control atau pengawasan karena mereka memiliki rasa tanggung jawab dalam menjaga nama baik keluarga .
  6. Fungsi proteksi (perlindungan)  artinya fungsi perlindungan sangat diperlukan keluarga terutma anak , sehigngga anak akan merasa aman hidup ditengah-tengah keluarganya. Ia akan merasa terlindungi dari berbagai ancaman fisik mapun mental yang dating dari dalam keluarga maupun dari luar keluarganya.
  7. Fungsi pemberian status artinya bahwa melalui perkawinan seseorang akan mendapatkan status atau kedudukan yang baru di masyarakat  yaitu suami atau istri. Secara otomatis mereka akan diperlakukan sebagai orang yang telah dewasa dan mampu bertanggung jawab kepada diri, keluarga, anak-anak dan masyarakatnya..

KESIMPULAN :
Lembaga keluarga adalah susunan orang yang disatukan/ diikat oleh perkawinan, darah atau adopsi anak. Keluarga juga hidup bersama dibawah satu atap (rumah).
Lembaga keluarga mempunyai banyak fungsi diantaranya :
·         Fungsi Reproduksi
·         Fungsi sosialisasi
·         Fungsi afeksi
·         Fungsi pengawasan sosial
·         Fungsi pemberian status
·         Fungsi proteksi (perlindungan)
·         Fungsi ekonomi

Share this article :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Copyright © 2014. Harapan & Doa